Kamis, 01 Juli 2010

Aku ingin hidup lagi.....

Hidup itu penuh tipuan. Itulah yang kurasakan saat ini. Aku selalu merasa nyaman dengan keadaanku sekarang. Aku terlalu terbuai dengan fasilitas yang aku dapatkan, terkadang aku sampai lupa pada tujuan utamaku. Mungkin bukan hanya aku yang merasakan ini, bukannya aku bermaksud suudzon (berprasangka buruk) tapi itulah yang aku lihat sekarang. (sebenarnya bukan hanya sekarang, tapi sejak dulu dan mungkin sampai nanti).

Di lingkungan kuliahku sajalah, si Cantik terlalu terbuai dengan kecantikannya sehingga dia memilih menyibukkan diri memamerkan kecantikannya daripada hanya sekedar beberapa jam menekuri tugas kuliahnya, si Ganteng lebih banyak menyibukan diri menggoda si Cantik, si Aktif lebih suka menghadiri acara sana sini dan mulai meninggalkan misi utamanya kuliah, bahkan si Bodoh pun terbuai dengan kebodohannya (maaf jika ini terlalu kasar, tapi kata-kata ini sengaja saya pilih untuk menyadarkan yang membaca tulisan ini, termasuk juga saya sendiri), dia merasa bahwa tidak ada gunanya belajar toh nilainya paling mentok juga C, akhirnya kongkow2 pun lebih dipilihnya daripada mencoba memahami beberapa lembar slide presentasi dosennya.

Mungkin ada yang menganggap itu adalah hal yang biasa, “enjoy the life” mungkin istilah yang agak keren untuk membenarkan hal-hal di atas. Pada awalnya memang menyenangkan menjalani hidup seperti itu, mengalir apa adanya searah dengan arus. Saya juga pernah menjalaninya, dan secara fisik memang benar-benar menyenangkan. Tanpa mikir tugas, hanya menjalani rutinitas, jalan-jalan ke tempat yang disuka, makan apapun yang diinginkan, dan hampir tanpa goncangan. Hingga pada suatu saat saya mulai terperangah dengan kemajuan teman-teman saya, dan saya merasa tertinggal. Berulangkali saya mengalami ini, dan berulangkali pula saya mencoba menyadarkan kembali jiwa saya, dan ketika jiwa saya sudah mulai tersadar berulangkali pula saya terbuai kembali.

Oh Good, what is this? Sudah matikah jiwa saya? Sungguh benar-benar menyakitkan buat saya ketika menyadari jiwa saya seolah-olah mati, laa yahya walaa yamuut istilah yang saya suka untuk menggambarkan kondisi jiwa saya sekarang. Padahal secara fisik saya sehat, kecerdasan saya juga tidak memprihatinkan, lalu apanya yang salah????? Mungkin tekad dan kerja keras saya yang memprihatinkan. Ini mengingatkan saya pada sebuah petuah dari pesohor terdahulu,bahwa “kesuksesan adalah 1% bakat dan 99% kerja keras”.

Akhirnya saya memutuskan untuk benar-benar menyadarkan jiwa saya yang sudah terbuai, membawanya kembali ke jalur yang benar. Dan itu tidak mudah. Sangat berat menurut saya. Sama beratnya dengan memisahkan es krim atau coklat dari kehidupan saya. Saya harus memaksa otak saya kembali berpikir, hati saya kembali merasa, dan jiwa saya kembali bernyawa.

Saya mencoba menyemangati jiwa saya dengan berbagai cara baca buku, contact dengan orang-orang yang saya anggap bisa menjadi motivator buat saya, menulis target-target yang harus saya capai, bahkan tulisan inipun saya tulis untuk menghidupkan kembali jiwa saya. Saya harus kembali hidup. Bukan hanya sekedar hidup, tapi benar-benar hidup. Saya harus kembali pada misi utama saya. Dan saya harus mewujudkannya karena saya punya modal untuk mewujudkannya. Demikian juga Anda, jangan biarkan jiwa anda mati. Terus bisikkan bahwa dia harus hidup. Bahwa dia harus menyelesaikan misi yang belum tuntas. Dan beri kepercayaan pada diri anda sendiri bahwa ANDA BISA.

“ Allah tak pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu, matahari tanpa hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, dan sukses tanpa pejuangan. TETAPI Allah janjikan kekuatan dari kelemahan, Dia berikan cahaya untuk terangi kegelapan, Dia berikan rahmatNya dari segala ujian, Dia berikan pertolongan dari segal kesusahan, Dia berikan simpati yang tiada henti dan cinta yang tak pernah mati.”

Selasa, 29 Juni 2010

Malam di ICU

Beberapa hari yang lalu saya menjenguk seorang teman saya yang sedang di rumah sakit. Kecelakaan di kota S membuatnya terpaksa ada di ruang ICU sebuah rumah sakit yang ternama di Solo. Ternyata untuk masuk ruang ICU tidak semudah yang saya bayangkan. Waktu pertama kali masuk, saya dicegat oleh dua orang satpam karena di dalam masih da klg yang menunggunya. saya terpaksa harus menunggu beberapa saat agar bisa masuk. berhubung saya orangnya kurang sabar, akhirnya saya putuskan untuk meninggalkan pintu masuk ruang itu dan menuju ke ruang dimana tetangga saya dirawat karena stroke. ( saat itu saya memang berniat menjenguk dua orang dirawat di RS yang sama).
setelah selesai menjenguk tetangga saya, saya kembali ke ruang ICU. Ruang yang menurut saya hanya namanya saja yang keren. Alhamdulillah saya langsung bisa masuk karena yang menunggu di dalam satu orang. pertama masuk lorong menuju kamar pasien yang saya rasakan hanyalah hawa dingin yang begitu menyengat, tapi tak apalah masih bisa saya tahan karena kebetulan saat itu saya memakai jaket. setelah sampai badiruanganny, saya harus memakai pakaian yang menrut saya modelnya sama dengan jas lab yang saya pakai waktu praktikum semester 1 dan 2.
Perlahan namun pasti saya menuju ke tirai dimana teman saya dirawat. (istilah "tirai" mengingatkan saya pada acara di sebuah stasiun TV, s*p*r d**l. he..he...). Pertama melihatnya saya benar-benar kaget. Menurut saya lukanya sangat parah. Lebam biru di mata kiri, bengkak di wajah sebelah kiri, darah beku di bibir. kata dokter rahang dan tangan kiri bagian belakang patah. Membuatnya terpaksa harus menjalani beberapa operasi tulang dan operasi plastik.
ketika saya datang, dia sempat membuka matanya and cry. dia mencoba untuk bergerak seolah menyambut kedatangan saya. Sebenarnya saya tidak tega melihatnya. tapi terpaksa saya kuatkan diri saya untuk tetap ada di ruangan itu, ruangan yang menjadi tempat dimana sebagian besar orang-orang yang kurang beruntung memperjuangkan hidupnya. sengaja saya kuatkan diri, untuk menguatkannya. Tapi sayang dia jauh lebih kuat dari saya.
Ini saya ketahui saat dia mencoba menenangkan Budenya yang menangis meratapi kejadian yang menimpanya. Dengan penuh perjuangan dia mengatakan pada Budenya " jangan nangis, saya baik-baik saja ko". JLEBB!!! kata-kata yang juga sempat sya dengar itu membuat saya malu pada diri saya sendiri. Bagaimana tidak, saya yang secara fisik sehat masih juga sering mengeluh ketika dihadapkan pada kondisi yang menurut saya kurang menguntungkan buat saya.
salah satu pelajaran yang saya dapat malam itu.
"bahwa terkadang kita meras kurang beruntung dengan keadaan kita, padahal kita berada pada kondisi yang lebih beruntung dari yang lain"

Senin, 28 Juni 2010

Aku bukan "hanya"

Apa reaksi anda ketika saya katakan bahwa " Anda adalah seorang BINTANG"
Hmmmm... mungkin akan muncul reaksi yang berbeda jika saya mengatakannya pada orang yang berbeda. Tapi saya yakin? diantara kalian pasti akan ada yang berkomentar " ah mbak ini ada-ada saja, saya kan bukan siapa-siapa, saya kan g bisa apa-apa, saya kan "hanya" mahasiswa biasa, saya kan "hanya" lulusan SD, sayakan "hanya" , "hanya",dan beberapa "hanya" yang lainnya. "hanya" yang membuat anda selalu merasa lebih rendah dari yang lain, "hanya" yg membuat anda takut berpikir tentang masa depan, "hanya" yang membuat kita tak beranjak dari lingkaran kecil yang sengaja anda buat sendiri.
apapun asumsi anda tentang diri anda, mulai sekarang percayalah bahwa anda bukanlah sekedar "HANYA", tapi anda luar biasa, anda adalah seorang bintang. (msh g percaya jga?). Saya sedang tidak omong kosong soal ini. Dari segi penciptaan, kita memang luar biasa. Tahukah anda tercipta dari bibit yang luar biasa. dari sekian juta sel sperma yang dihasilkan ayahanda kita hanya satu saja yang mampu membuahi sel telur ibu kita. sekarang coba bayangkan, seberapa besar perjuangan sang sperma untuk membuahi sel telur itu. Dia harus mengalahkan jutaan sel sperma lainnya, dan ini bukan kompetisi yang mudah. Sperma yang berhasil hanyalah sperma yang "OK" tentunya. Dalam tubuh anda sekarang ada bibit yang "OK". sekarang sudah saatnya kita buang kata "hanya" dalam pikiran kita. Percayalah, Anda adalah seorang bintang.
"Tidak ada orang yang biasa-biasa saja di dunia ini,
yang ada hanyalah orang yang menjadikan

wellcome

wellcome to my area
may be there is nothing here, but I try to share anything here